Latest

Mengenal Tata Bahasa Jepang vol. 1

Assalammualaikum wr. wb. kawan, karena projek sudah berakhir dan sejak 2 hari ini lumayan banyak waktu luang dikantor, saya mau coba iseng belajar, sekaligus berbagi apa yg saya pelajari hari ini, berhubung tanggal 1 Juli besok saya ikut 日本語能力試験 2012, jadi akhir-akhir ini ya hari – hari saya behubungan dengan bahasa jepang si 🙂 hehe..(tentang IT nya lagi ga dikulik nih)

Yuk, kemarin si saya belajar tentang tata bahasa

間に(aida ni)

Adalah tata bahasa yg digunakan apabila kita akan menjelaskan tentang  suatu kejadian yg sedang terjadi pada saat kejadian lain sedang berlangsung, mungkin kalo di bidang IT ada namanya LOOP under LOOP 🙂

Contoh yg bisa diambil adalah

1. 会社に皆は仕事をしている間、私は楽しいゲームをしていました。

Saat semua orang sedang berkerja dikantor, saya sedang memainkan game yg menyenangkan.

2. 美人な彼女を紹介している間、私はスッパに買い物を買いました。

Pada saat berkenalan dengan wanita cantik, saya sedang berbelanja di supermarket.

Lalu ada pula

~か(どうか) (~ka douka)

Kalo ini digunakan apabila kita mau bertanya/kita ga tau kejadian / keadaan yg sebenarnya dari objek yg kita bicarakan.

1. ヤンダさんが結婚しているかどうか知っていませんか?

Tau ga sih yandha itu udah nikah apa belum?

2. 食べ見たないんだから、寿司が多いしかどうかし知らない。

Karena belum pernah mencoba makan, Saya ga tau susi itu enak apa engga.

文字語彙

日本語能力試験  : Ujian kemampuan bahasa jepang (dilakukan setiap tahunnya, bersamaan waktunya di seluruh negara)

結婚する : Menikah

食べ見る :Mencoba makan

寿司 : Sushi / Makanan tradisional Jepang.

知る : Mengetahui

会社 : Kantor/Perusahaan

仕事をする :Berkerja

楽しい :Menyenangkan

紹介する: Berkenalan

Sementara ini si sampe sini ajah untuk Tatabahasanya, oia, mohon dikoreksi ya kalo ada kesalahan . Terima kasih じゃ ねぇ!

テスト

じゃあぁ、みんな お久しぶり、今から また日本語を勉強しましょう。

これから 日本語を話しましょう、日本語の本を読みましょう

宜しくお願いします

Bersiap dengan teknologi baru USB 3.0

We loves USB

Siapa yang tidak kenal akan suatu teknologi yang bernama USB, anak sekolah, mahasiswa, perkerja, semua mengenal teknologi ini, sebuah kesuksesan yang luar biasa untuk ukuran sebuah penciptaan teknologi. USB diciptakan pertama kali pada tahun 1996 oleh gabungan dari beberapa perusahaan yang dipimpin oleh Intel yang bertujuan untuk menyambungkan antara komputer itu sendiri dengan perangkat-perangkat lainnya.  SB flash disk menggunakan NAND Flash Memory sebagai media penyimpanan. Pemilihan NAND Flash Memory pada saat itu disebabkan oleh kapasitas penyimpanannya yang lumayan besar  (8 MB) serta kecepatan yang baik. Kelebihan lainnya juga disumbang adalah ukuran fisiknya. Flash memory berukuran kecil sehingga memungkinkan ukuran USB flash disk menjadi ringkas.

Sekarang ini, USB 2.0 sudah menjadi perangkat yang wajib bagi dunia IT, kehadiran USB di dunia secara tidak langsung juga mendukung terciptanya hard disk portabel, USB flash disk, USB Mouse, USB Wireless Modem. dengan menigkatnya kebutuhan komputer dan pentingnya arti kecepatan untuk ukuran komputer jaman sekarang teknologi USB pun harus dapat terus dikembangkan, puncaknya pada tahun 2008, USB Implementers Forum mengumumkan penerus dari USB 2.0, yaitu USB 3.0.

Namun, baru pada Januari 2010 USB 3.0 resmi diluncurkan. USB 3.0 ini ditawarkan dengan bandwidth sebesar 5 Gbps sehingga Anda tidak perlu menunggu lama ketika memindahkan data berukuran besar, terdapat peningkatan perbaikan serta pengoptimalan pada penggunaan listrik.

Sebenarnya bisa dibilang belum ada kekurangan yang fatal pada USB 2.0 itu sendiri, namun yang terjadi saat ini kecenderungan perubahan-perubahan yang terjadi pada teknologi USB 2.0 memang harus diakui hanya terjadi pada peningkatan kapasitas penyimpanan saja, dengan tidak diikuti oleh peningkatan kecepatan yang berarti, sehingga dapat kita bayangkan betapa lamanya apabila kita harus memindahkan data yang besar, Oleh karena itu produsen mulai menggunakan interface USB 3.0 pada produk terbaru mereka.

Dimanakah letak kekuatan super USB 3.o ?

Secara fisik bentuk USB versi 3.0 tidak ada perubahan dengan versi terdahulu. Namun perubahan yang begitu nyata terjadi pada penambahan pada physical bus yang mana pada versi 2.0 terdapat 4 buah kabel yaitu power, ground, dan sepasang kabel lagi untuk menerima dan mengirim data. Yang terjadi pada versi 3.0 yaitu ditambahkannya kabel tersebut menjadi 4 pasang kabel, jadi total akan ada 8 buah kabel yang akan bertanggung jawab atas proses hilir mudiknya data anda baik itu mengirim atau menerima data.  Pada penggunaan notebook, USB 3.0 juga memberikan effek baik contohnya pada penggunaan charging batre tentunya,  selain itu USB 3.0 juga dapat menggatur tingkat kebutuhan listrik yang dipakai apa bila port tersebut tidak digunakan, benar-benar bisa membuat para pengguna notebook makin nyaman tentunya :).

OS ?

Sementara ini System operasi yang sudah siap dengan teknologi baru ini adalah Microsoft Windows 7 dan Vista untuk Linux sendiri yang selalu mendapat sokongan tenaga dari komunitas open source seluruh dunia sudah dipastikan tidak akan kesulitan mengatasi teknologi baru ini. Sayangnya microsoft tidak yakin pada penggembangan pada XP  😦

Produk USB 3.0

Bukan hanya sistem operasi dan perangkat keras yang akan bersiap akan kehadiran USB 3.0, tapi juga produk-produk penunjang komputerpun tidak mau ketinggalan meramaikan penggembangannya, beberapa produk yang mungkin akan sangat terbantu dengan kehadiran USB 3.0 yaitu :

  1. External Harddisk – Sudah pasti produsen Harddisk akan pindah teknologi karena akan menambah daya jual produk mereka.
  2. High resolution webcams – Gambar akan lebih jernih ketika kita pacaran via internet tentunya 🙂 (kaya yang punya pacar aja ya gw??!!) 😀
  3. Multi-channel audio interfaces – Nonton DVD dikomputer sebagus dengan Home theater ?? Kenapa tidak?!!
  4. External media Blu-Ray drives – PS3 Fans, ini mungkin harapan bagus akan hadir nya bajakan game PS3?? 🙂 *WOOPSS, No Piracy Please!*

Sekian tulisan ini..Semoga bermanfaat, salam

Tugas B. Indonesia 2

1. Mengapa Bahasa Melayu diangkat menjadi Bahasa Indonesia
1) Bahasa Melayu berfungsi sebagai lingua franca.

Sejak Berabat-abat lalu bahasa melayu sudah dikenal di nusantara, bahkan pada abad ke-7 kerajaan terbesar di nusantara, kerajaan Sriwijaya sudah menggunakan bahasa melayu kuno sebagai bahasa kenegaraan, Pada saat itu bahasa Melayu yang digunakan bertaburan kata-kata pinjaman dari bahasa Sanskerta. Sebagai penguasa perdagangan di kepulauan ini (Nusantara), para pedagangnya membuat orang-orang yang berniaga terpaksa menggunakan bahasa Melayu, walaupun secara kurang sempurna. Karena kurang sempurna maka disebut sebagai bahasa melayu pasar.
Pada abad ke-15, pada kesultanan Malaka tepatnya, berkembanglah bentuk yang dianggap sebagai bentuk resmi bahasa Melayu yang kelak disebut dengan bahasa Melayu tinggi, dikarenakan penggunaannya terbatas di kalangan keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya.
Dari situ bahasa melayu lama-kelamaan menjadi bahasa yang digunakan untuk bahasa pemersatu bagi para penduduk di Malaka dan digunakan di seluruh Hindia Belanda dan bahasa ini mulai populer sebagai bahasa pemersatu dikota ini, karena kota Malaka merupakan kota yang dihuni oleh bermacam-macam orang dari seluruh dunia yang hendak berdagang, dikarenakan letaknya yang strategis.
Pada abad ke-19 dapat dikatakan terdapat paling sedikit dua kelompok bahasa Melayu yang dikenal masyarakat Nusantara: bahasa Melayu Pasar yang kolokial dan tidak baku serta bahasa Melayu Tinggi yang terbatas pemakaiannya tetapi memiliki standar. Raja Ali Haji dari istana Riau-Johor menulis kamus ekabahasa untuk bahasa Melayu. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa bahasa ini adalah bahasa yang full-fledged, sama tinggi dengan bahasa-bahasa internasional di masa itu, karena memiliki kaidah dan dokumentasi kata yang terdefinisi dengan jelas.
Lalu pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab rujukan) sejumlah sarjana Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah “embrio” bahasa Indonesia yang secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.
Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai “bahasa persatuan bangsa” pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Penggunaan bahasa Melayu sebagai bahasa nasional atas usulan Muhammad Yamin, seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres Nasional kedua di Jakarta dan titik mula yang menjadikan bahasa Indonesia menjadi bahasa pemersatu bangsa.
2) Bahasa Melayu sederhana karena tidak mengenal tingkatan bahasa.
Bahasa Melayu digunakan oleh segala macam orang dan tidak mengenal tingkatan / kasta, karena itu cocok sebagai bahasa Indonesia dan bahasa nasional.

3) Keikhlasan suku daerah lain.

4) Bahasa Melayu berfungsi sebagai kebudayaan.

2.Jelaskan Perbedaan antara ragam bahasa tulis dan ragam bahasa lisan, berikan contohnya.

Ragam bahasa Lisan
Ragam bahasa lisan adalah bahan yang dihasilkan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasar. Dalam ragam lisan, kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata, dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh :
Bahasa lisan                                                     Bahasa tulis
1. Putri bilang kita harus pulang.      1. Putri mengatakan bahwa kita harus pulang
2. Ayah lagi baca koran.                       2. Ayah sedang membaca koran
3. Saya tinggal di Bogor.                       3. Saya bertempat tinggal di Bogor

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA TULIS ILMIAH

Bahasa indonesia sebagai bahasa nasional tentu saja digunakan dalam berbagai betuk jenis penulisan, mulai dari penulisan ilmiah dan non-ilmiah, yang pada kenyataannya tidak terlepas dari kesalahpahaman dalam penggunaan kalimatnya.
Semestinya sebuah karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat dan formal dan lugas. Kegiatan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak berbelit-belit, dan struktur paragraf yang runtut.
Kesalahan penggunaan bahasa dalam artikel ilmiah menyebabkan gagasan yang disampaikan penulis tidak dapat diterima oleh pembaca. Kemungkinan, pemakaian bahasa yang salah menyebabkan pemahaman pembaca bertolak belakang dangan gagasan penulis.

A. Bahasa Tulis ilmiah
Bahasa tulis ilmiah merupakan perpaduan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa ilmiah, adapun ciri-ciri dari ragam bahasa ilmiah adalah :
1.    Kosakata yang digunakan dipilih secara cermat
2.    Pembentukan kata dilakukan secara sempurna
3.    Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap
4.    Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu
Ragam bahasa ilmiah memiliki ciri :
1.Cendikia
Di dalam bahasa cendekia mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama sehingga gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima oleh pembaca secara tepat. Kalimat-kalimat yang digunakan mencerminkan ketelitian yang objektif sehingga suku-suku kalimatnya mirip dengan proposisi logika.
Kecendikiaan juga berhubungan dengan kecermataan memilih kata seperti : tidak mubazir, tidak rancu, dan bersifat idiomatis.

2.    Lugas
Dengan paparan yang lugas, kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat akan terhindarkan. Penulisan yang bernada sastra cenderung tidak mengungkapkan sesuatu secara langsung (lugas).
3. Jelas
Ketidakjelasan pada umumya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang. Dalam kalimat panjang, hubungan antar gagasan menjadi tidak jelas. Oleh sebab itu, dalam artikel ilmiah disarankan tidak digunakan kalimat yang terlalu panjang. Kalimat panjang boleh digunakan asalkan penulis cermat dalam menyusun kalimat sehingga hubungan antar gagasan dapat diikuti secara jelas.
4. Bertolak dari gagasan
Penonjolan diarahkan pada gagasan atau hal-hal yang diungkapkan, tidak pada penulis / pelaku.
5. Formal
Tingkat keformalan bahasa dalam artikel ilmiah dapat dilihat pada lapis kosakata, bentukan kata, dan kalimat. Kosakata yang digunakan cenderung menggarah pada kosakata ilmiah teknis, yang jarang dipahami oleh masyarakat umum. Perlu kecermataan dalam memilih kosakata untuk artikel ilmiah.
Keformalan kalimat dalam artikel ilmiah ditandai oleh :
<1>    Kelengkapan unsur wajib(subjek dan Predikat)
<2>    Kebenaran isi
<3>    Tampilan esai formal
6. Obyektif
Hindari kata-kata yang menunjukan sifat subjektif, seperti :
Dari paparan tersebut kiranya dapat disimpulkan.
7.  Ringkas dan padat
Contoh :
Nilai etis sebagaimana tersebut pada paparan di atas menjadi pedoman dan dasar pegangan hidup dan kehidupan bagi setiap warga Negara Indonesia.

8. Konsisten
Contoh :
Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, pengusaha angkutan dihimbau mengoprasikan semua telah disiapkan kendaraan ekstra.

B. Menggunakan paragraf yang benar
Banyak ilmuan Indonesia tidak dapat menggunakan paragraf secara efektif, karena tidak dipahaminya fungsi paragraf sebagai pemersatu kalimat yang berhubungan secara sebab-akibat menjelaskan suatu kesatuan gagasan atau tema.

C. Kesalahan umum pemakaian Bahasa Indonesia dalam artikel ilmiah.
Nyatanya kesalahpahaman pemakaian Bahasa Indonesia terjadi tidak hanya pada penulisan non-ilmiah, namun banyak didapatkan pada artikel ilmiah, seperti :
1. Kesalahan penalaran
contoh :
Dengan penalaran ini dapat meningkatkan kreativitas mahasiswa.

2. Kerancuan
contoh :
Memperlebarkan <> Memperlebar.
Dan lain sebagainya <> dan lain-lain / dan sebagainya
3. Pemborosan
Contoh :
Data yang digunakan untuk menjawab semua permasalahan yang ada dalam penelitian ini dapat dipilah menjadi dua, yaitu data utama dan data penunjang.
4. Ketidaklengkapan kalimat
Sebuah kalimat dikatakan lengkap bila setidaknya memiliki pokok dan penjelas atau subjek dan predikat.
5. Kesalahan kalimat pasif

D. Pemilihan kata dan istilah
Seorang terpelajar diharapkan mengguasai kosa kata umum serta seperangkat peristilahan dibidang ilmu yang ditekuninya. Perbaikan khazanah kosakata dapat dicapai dengan jalan banyak membaca dan mempelajari kata-kata yang sulit dengan pertolongan kamus (kamus umum atau kamus isatilah).
Kata memiliki medan makna dengan corak, nuansa, dan kekuatan yang berbeda-beda, misalnya :
Salah, Kurang tepat, tidak benar, keliru, semuanya memiliki makna yang sama tetapi penggaruh pemakaiannya amat berlainan. Juga misalnya kata-kata yang bersinonim : ongkos, sewa, upah, belanja, biaya, anggaran.
Contoh lain : kata hutan dapat berfungsi sebagai kata benda (hutan jati), kata kerja (menghutankan), atau kata sifat (menghutan, ayam hutan).

PERJUANGAN BAHASA INDONESIA MENJADI BAHASA YANG BESAR

Bahasa Indonesia di masa kerajaan
Sebagai bangsa Indonesia, dan terlahir ditanah Indonesia, siapa yang tidak kenal dan tidak dapat berbicara bahasa Indonesia, sebuah bahasa yang menyatukan keanekaragaman kekayaan budaya dan bahasa yang ada di Indonesia.

Perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang kaya bisa diamati melalui prasasti batu tulis yang merupakan salah satu bukti sejarah bangsa Melayu di bumi nusantara.
Seluruh prasasti tersebut bertuliskan menggunakan bahasa melayu kuno yang merupakan campuran antara bahasa melayu kuno dengan bahasa sansekerta, berberapanya yaitu :

  • Prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di tepi Sungai Tatang di Sumatera Sedlatan, yang bertahun 683 Masehi atau 605 Saka ini dianggap prasasti yang paling tua, yang memuat nama Sriwijaya.
  • Prasasti Talang Tuwo, bertahun 684 Masehi atau 606 Saka, menjelaskan tentang konstruksi bangunan Taman Srikestra yang dibangun atas perintas Hyang Sri-Jayanaca sebagai lambang keselamatan raja dan kemakmuran negeri. Prasasti ini juga memuat berbagai mantra suci dan berbagai doa untuk keselamatn raja.
  • Prasasti Kota Kapur di Pulau Bangsa dan prasasti Karang Brahi di Kambi, keduanya bertahun 686 Masehi atau 608 Saka, isinya hampir sama, yaitu permohonan kepada Yang Maha Kuasa untuk keselamatan kerajaan Sriwijaya, agar menghukum para penghianat dan orang-orang yang memberontak kedaulatan raja. Juga berisi permohonan keselamatan bagi mereka yang patuh, taat, dan setia kepada raja Sriwijaya

Melalui prasasti tersebut yang mana digunakan pada jaman Sriwijaya dapat disimpulakan bahwa kemungkinan bahasa melayu sudah menjadi bahasa resmi pada jaman tersebut, selain itu pula terdapat beberapa catatan yang bisa dijadikan sumber informasi tentang asal-usul bahasa Melayu. Sebagai kerajaan maritim, Sriwijaya mengalami masa kejayaan relatif cepat oleh lokasinya yang sangat strategis pada Selat Malaka, suatu pusat perdagangan yang penting selama berabad-abad lamanya. Para saudagar dari timur dan barat serta dari Kepulauan Nusantara bertemu dan mengadakan transaksi dagang. Tentu saja bahasa Melayu kuno, menjadi bahasa para saudagar saat itu. Itulah sebabnya maka bahasa Melayu menjadi bahasa resmi Kerajaan Sriwijaya.

Dengan demikian, Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat kegiatan kebutuhan manusia dan pusat administrasi kerajaan maupun daerah-daerah jajahannya. Sriwijaya juga merupakan pusat pendidikan, kebudayaan, dan keagamaan.Sejarah kuno negeri Cina turut membuktikan tentang keberadaan bahasa Melayu tersebut. Pada awal masa penyebaran agama Kristen, pengembara-pengembara Cina yang berkunjung ke Kepulauan Nusantara menjumpai adanya berbagai ragam bahasa. Salah satu di antara itu diidentifikasi sebagai bahasa Melayu.

Pada akhir abad ke-17, bahasa melayu telah menjadi sebuah alat komunikasi yang penting dimalaka, banyak ahli bahasa dan orinentalis menganggap bahwa bahasa Melayu era Kerajaan Sriwijaya adalah semacam bahasa Melayu kuno seperti yang ditunjukkan oleh berbagai inskripsi batu bertulis abad ke-7 Masehi, jadi asumsi bahwa ada hubungan antara bahasa Melayu kuno dan bahasa Melayu era Kerajaan Sriwijaya benar adanya.

Bahasa Indonesia di masa kolonial
Orang-orang Blanda datang pertama kali ke Indonesia bertujuan untuk berdagang. Pada tanggal 20 Maret 1602 mereka mendirikan VOC (Verenigde Oost Indische Compagnie) untuk melaksanakan perdagangan. VOC beroperasi di Indonesia selama hampir 200 tahun sampai tahun 1799, menyusul perusahaan itu direorganisasikan menjadi suatu pemerintahan kolonial. Belanda mulai menjajah Indonensia dengan memperoleh nama baru Nederlandsche OOst-Indie (India Belanda).
Sepanjang tahun 1819 – 1824, Pulau Jawa dan Pulau Sumatra diduduki Inggris.

Salah seorang administratur Inggris yang ulung, yang pernah menjadi Gubernur Jenderal di Pulau Jawa dan Pulau Sumatra, yaitu Stamford Raffles, mendirikan Singapura pada bekas kerajaan Tumasik pada tahun 1819.

Dari situlah dimulai konflik antara belanda dan kolonial inggris yang pada saat itu mengguasai melayu bagian utara, pada tahun 1824 akhirnya perseteruan mereka berakhir melalui Traktat London 1824, yang isinya membagi dua nusantara menjadi kepulauan Indonesia dibawah pemerintahan kolonial Belanda, dan semenanjung malaya berada dibawah kekuasaan kolonial inggris, sehingga membagi bahasa melayu berkembang menjadi tiga arah, yaitu:
(a) di Indonesia menjadi Bahasa Indonesia;
(b) di Malaysia menjadi Bahasa Malaysia;
(c) si Brunei menjadi Bahasa Melayu Baku;dan
(d) di Singapura menjadi Bahasa Nasional.
Setelah terpisahnya nusantara bahasa melayu yang digunakan di kepulauan Indonesia bekembang sangat pesat, disebabkan karena penduduk pribumi yang yang multi-etnik dan mempunyai bahasa daerahnya masing-masing, dan menjadi bahasa yang wajib dikuasai oleh orang-orang yang suka belayar dan berdagang, melayu versi johor juga mengalami hal yang sama di semenanjung Malaya dan Singapura,sama halnya dengan di Indonesia
Era puncak bahasa Indonesia
Pada tahun 1920 bahasa Melayu makin populer, dengan menjadi bahasa Balai Pustaka, yang mana semua buku hasil penerbitan Balai Pusataka mempergunakan bahasa Melayu. Sehingga penyebaran bahasa Melayu ke pelosok Nusantara semakin intensif. Semua sekolah dasar di desa-desa mempergunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar. Di samping itu, bahasa Melayu juga menjadi bahasa para pejuang kemerdekaan Indonesia, puncaknya saat digunakannya bahasa melayu sebagai bahasa yang digunakan dalam acara sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, menjadikan bahasa ini menjadi bahasa persatuan dan akhirnya lahirlah bahasa indonesia yang telah resmi menjadi bahasanya setiap bangsa Indonesia.
Bahkan pada saat akhir-akhir masa penjajaahan pun, saat Indonesia dikuasai oleh bangsa Jepang, bahasa indonesia menjadi satu-satunya bahasa yang digunakan sebagai bahasa penggantar pada semua jenjang pendidikan. Puncaknya pada tanggal 17 Agustus 1945 proklamasi kemerdekaan Indonesia diumumkan ke seluruh dunia dengan menggunakan bahasa Indonesia. Dan dimasukan dalam undang-undang dasar negara Indonesia bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional dan resmi negara Republik Indonesia.
Pada tanggal 16 Agustus 1972 diumumkan pemberlakuan ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (EYD) di Indonesia dan Malaysia dan membuat tatacara pembentukan istilah di Indonesia dan di Malaysia dalam sebuah majelis bahasa. Yang pada perkembangannya menarik Negara Brunai darussalam dan Republik Singapura untuk ikut bergabung. Keadaan tersebut menjadikan bahasa melayu menjadi bahasa komunikasi luas di kawasan Asia Tenggara.
Namun perkembangan melayu versi johor tidak sepesat dengan yang diIndonesia, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya politik yang dianut oleh negara kolonial inggris saat itu menggunakan empat bahasa resmi yaitu bahasa Melayu, Tamil, Mandarin, dan Inggris. Empat bahasa tersebut menjadi bahasa yang digunakan dilembaga-lembaga pendidikan, dan yang menjadi paling dominan adalah bahasa Inggris sebagai bahasa penggantar. Sehingga kemudaian terbentuklah negara Malaysia yang merdeka dan lepas dari kolonial Inggris.
Hingga saat ini bahasa Melayu, baik yang sekarang menjadi bahasa Indonesia di Indonesia, bahasa Melayu di Malaysia, di Brunai, dan di Singapura, tetap berkembang dan menjalankan fungsinya sebagai alat komunikasi secara efektif. Bahkan, secara de facto telah berperan sebagai bahasa komunikasi luas di Asia Tenggara.
Walaupun disaat perkambangan era informasi yang sangat cepat ini memaksa bahasa asing wajib berkembang pula di Indonesia, seperti bahasa Inggris, Jepang, Mandarin, bahkan Korea, hal ini disebabkan beberapa negara tersebut telah ber-revolusi menjadi sebuah bangsa yang lebih hebat dari Indonesia, dan telah mengguasai kemajuan teknologi, ekonomi, dan budaya di Asia bahkan di Dunia sekaipun. Diharapkan hal tersebut tidak menjadikan generasi muda di Indonesia tidak lupa dengan bahasa mereka dan nenek moyang yang sebenarnya juga ikut berjuang sama seperti pejuang yang sudah bersusah payah berjuang merebut Kemerdekaan di tanah Indonesia.
Tentunya diharapkan bahasa indonesia akan tetap selalu menjadi bahasa yang dicintai dan dihargai oleh generasi mudanya sendiri, walapun kita sebagai generasi muda Indonesia juga wajib ikut serta membangun kemajuan dunia dengan menggerti dan mempelajari bahasa asing lainnya, majulah generasi muda Indonesia! Tunjukan kebesaran bangsa indonesia dan pesona bahasa indonesia di muka dunia.

Sumber Referensi :
Disusun dan dikembangkan kembali oleh Yandha Jaka Perdana (Fakultas Ilmu Komputer, Jurusan S1 Sistim Informasi, Universitas Gunadarma angkatan 2009) untuk menjadi bahan tugas menulis artikel pada mata kuliah bahasa Indonesia yang diambil berdasarkan dari tulisan karangan Bapak Drs. Masnur Muslich, Msi. Dengan judul SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA. Beliau adalah dosen di Faculty of Humanities and Social Sciences, Princes of Songkhla University (PSU), Campus Pattani, Thailand. (sumber bisa dilihat lengkap di http://muslich-m.blogspot.com/2007/04/sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia.html)

Orang Norak

Saya Baru punya blog..
hahaha..Orang mah udah kemana-mana..
Tapi saya akan berusaha..